Bahan Renungan

Detik-detik Kematian
Saudaraku hidup ini hanyalah sebuah perjalanan yang akhirnya akan sampai tujuan
ibarat air yang mengalir akan sampai pada muaranya
ibarat matahari yang terbit diufuk timur akan tenggelam diufuk barat
begitulah tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, sekalipun dia bersembunyi dilubang semut yang paling kecil
beruntunglah mereka yang selalu ingat akan dekatnya ajal kematian, apalagi membuatnya semakin sadar akan dosa dan nista yang telah dia perbuat
maka dari itu wahai saudaraku
rasanya tidak ada yang dapat disombongkan didunia ini
keangkuhan hanyalah bukti dari kebinasahan
sehingga apapun wajah yang dimiliki suatu hari akan berkerut
berapapun harta yang dipunyai suatu saat tiada berguna
setinggi apapun pangkat dan jabatan yang disandang suatu hari nanti pasti akan berakhir dengan pensiun
saudaraku
penuhilah detik-detik kehidupan ini dengan bertawakkal atas segala kekurangan yang dimiliki
bila kita lahir terbungkus ari-ari lalu berbungkus baju suatu hari nanti akan berbungkus kain kafan
bila dahulu wajah ini indah menawan maka akan pudar dan berkerut
mata yang begitu tajam lalu mulai rabun
rambut yang begitu hitam kini mulai putih
raga yang dulu gagah perkasa kini mulai melemah dan sakit-sakitan

itu hanyalah renungan atas segala kekurangan dan kelemahan yang dimiliki, betapa hidup ini hanya sementara dan maut akan menjemput disetiap waktu.
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.. Amin

                                                                                                                    --ASRIADI--
Share on Google Plus

About Asriadi Blog

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar