Demokrasi "Sakit"

Setiap menjelang pesta demokrasi seperti hainya PILBUP selalu diwarnai dengan janji-janji para calon, tidak sampai disitu potret mereka juga terpampang diberbagai ruas jalan dan beberapa tempat yang ramai bak artis pendatang baru yang tiba-tiba terkenal. Selalu menjadi pembicaraan hangat ketika salah satu calon akan mengadakan kampanye dengan iming-iming janji perubahan. Salah satu janji yang menarik dan paling populer "Sekolah dan kesehatan gratis".
Seperti saat ini musim pesta demokrasi dekat-dekat ini ramai diperbincangkan.
Entah karena persepsi yang berbeda sehingga dari beberapa tahun terakhir janji ini selalu ada berkaitan dengan pendidikan dalam hal ini sekolah tidak dibayar sama sekali, tapi pada kenyataannya setelah masuk sekolah dengan iming-iming gratisan masih banyak yang harus dibayar, seperti baju, buku, dsb. yang dipahami masyarakat gratis yah gratis tidak dibayar sama sekali.
Beranjak dari hal tersebut perubahan yang selalu dijanjikan menjadi senjata pamungkas untuk menarik para pemilih. Ada pula yang mendatangkan artis dan melakukan berbagai kegiatan sosial untuk lebih dekat dengan masyarakat. Entah benar atau tidak ada yang mengatakan (kabar burung) yang lebih mengagetkan, hak suarapun bisa dibeli . Semoga saja tidak demikian, Apa jadinya negeri ini?
Untuk membuktikan hal tersebut saya pernah mensurvei beberapa orang, dari sekian banyak yang disurvei hampir semua mengatakan "kalau mau dipilih harus ada uang" jawaban yang cukup membuat saya kaget. Antara percaya atau tidak.
 Seputar gambaran singkat tentang pesta demokrasi.
Bagi saya pribadi tidak penting untuk memperdebatkan pilihan masing-masing tapi siapapun yang terpilih nantinya, yang menjadi harapan saya dan mungkin sebagian besar orang dapat mengembangkan amanah rakyat dan merealisasikan janji perubahan.


Share on Google Plus

About Asriadi Blog

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar